Penerapan Analisis Diskriminan Kuadratik Klasik Untuk Menduga Kategori Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi di Indonesia Tahun 2012

Ratih Febi Ramadhani, Hazmira Yozza, Izzati Rahmi HG

Abstract


Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang digunakan Badan Pusat Statistika (BPS) dalam penghitungan IPM adalah angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan daya beli. Untuk mendapatkan IPM dengan indikator lain sebagai pembanding digunakan empat variabel pembeda yaitu angka kematian bayi, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang belum/tidak sekolah, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang buta huruf dan persentase penduduk miskin.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga kategori Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi di Indonesia tahun 2012 berdasarkan empat variabel pembeda yang digunakan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriminan kuadratik klasik. Data yang digunakan diperoleh dari situs BPS. Variabel pembeda yang digunakan signifikan dalam menduga kategori IPM. Dari 33 provinsi di Indonesia dengan analisis diskriminan kuadratik diduga terdapat dua kelompok kategori IPM yaitu kategori sedang (70≤IPM≤75) dan kategori tinggi (IPM>75) dimana 25 provinsi masuk kedalam kategori sedang dan 8 provinsi masuk ke dalam kategori tinggi. Kesalahan pendugaan kategori IPM menghasilkan nilai APER sebesar 27,27%.

Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Analisis Disriminan, Analisis Disriminan Kuadratik Klasik


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.25077/jmu.4.3.57-64.2015

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Matematika UNAND



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.