SUATU MODEL MATEMATIKA INTERAKSI SEL KANKER NASOFARING DENGAN VIRUS EPSTEIN-BARR (EBV) DENGAN INTERVENSI KEMOTERAPI

SAHRUL AHMAD, YUDI ARI ADI

Abstract


Kanker nasofaring (KNF) merupakan kanker yang berasal dari sel epitel nasofaring yang berada di rongga belakang hidung dan di belakang langit-langit rongga mulut. Karsinoma nasofaring sangat erat kaitannya dengan infeksi Epstein Barr Virus (EBV). Pengobatan kanker nasofaring dapat ditempuh memlaui berbagai cara, seperti operasi atau pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi hormon, dan imunoterapi. Pada makalah ini disusun model matematika perkembangan sel nasofaring akibat infeksi virus EBV dengan intervensi kemoterapi. Model berbentuk sistem persamaan diferensial biasa berdimensi empat yang mendeskripsikan interaksi sel sehat, virus, sel terinfeksi, dan sel karsinoma invasif. Selanjutnya dibahas eksistensi dan analisis kestabilan lokal dari titik ekuilibrium yang menunjukkan bahwa tingkat infeksi dan intervensi pengobatan merupakan faktor penting dalam perkembangan kanker nasofaring. Simulasi numerik diberikan untuk memverifikasi teorema yang diperoleh.

Kata Kunci: Kanker nasofaring, model matematika, kestabilan lokal


Full Text:

PDF

References


Rahman, S., Budiman, B.J., Subroto, H., 2015, Faktor Risiko Non Viral Pada Karsinoma Nasofaring, Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 4, no.3, hal: 988 – 994

Komite Penanggulangan Kanker Nasional Kemenkes RI, 2021.,Panduan Penatalaksanaan Kanker Nasofaring, http://www.kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKNasofaring.pdf, ditemukenali 30 Mei 2021.

Kartikasari, Y., Murniati, Sakur, M., 2021, Prosedur Pemeriksaan MRI Leher Pada Kasus Karsinoma Nasofaring Di Instalasi Radiologi RS Ken Saras Kabu-paten Semarang, Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD), Vol 7, hal: 48 – 58

Dewi,S.P., Handoko, Yudharto, M.A., Gondhowiardjo, S.S., 2020, Kadar Plasma Epstein-Barr Virus DNA sebagai Parameter Prognosis pada Kanker Nasofaring Tidak Berkeratin, Radioterapi dan Onkologi Indonesia, Vol 11, no. 1, hal: 17 – 23

Susworo, R., 2004, Kanker Nasofaring Epidemiologi dan Pengobatan Mutakhir, CDK, PT. Kalbe Farma, hal: 16 – 19

Faiza, S.,Rahman, S., Asri, A., 2016, Faktor Risiko Non Viral Pada Karsinoma Nasofaring Karakteristik Klinis dan Patologis Karsinoma Nasofaring di Bagian

THT-KL RSUP Dr. M. Djamil Padang, Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 5, no.1, hal: 90 – 96

Sugiyanto, 2016, A Stability Mathematical Model of Nasopharyngeal Carcinoma on Cellular Level, Biology, Medicine, Natural Product Chemistry, Vol 5, no. 2,

hal: 61 – 64

Sudiono, J., Hassan, I., 2013, DNA Epstein-Barr virus (EBV) sebagai biomaker diagnosis karsinoma nasofaring, Dental Journal, vol 46, no. 3, hal: 140 – 147

Sugiyanto, Ndii, M. Z., 2019, Mathematical Modeling with T Cell in Nasofaringeal Carcinoma, Kaunia, vol 15, no. 2, hal: 43 – 47

Sugiyanto, Aryati, L., Adi-Kusumo, F., Hardianti, M.S., 2018, Link of Nasopharyngeal Carcinoma and Epstein-Barr Virus, Biology, Medicine, Natural Product Chemistry, Vol 7, no. 2, hal: 51 – 55

Perko, L. 2001, Differential equations and dynamical systems, Springer-Verlag, New York.




DOI: https://doi.org/10.25077/jmu.10.4.499-509.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Matematika UNAND



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.